Anak tidak hanya membutuhkan dokter saat mereka disunat. Betul sekali, banyak anak yang ternyata justru lebih butuh pendampingan emosional daripada tindakan medis itu sendiri. Beberapa bahkan sudah merasa stres duluan, hanya karena dengar kata “sunat”.
Di sinilah celah yang sering terlewat yaitu anak dipaksa siap secara fisik, tapi diabaikan secara mental. Padahal, saat anak merasa nyaman sejak awal, proses sunat jadi bisa jauh lebih ringan dan minim drama.
Beruntungnya, sekarang mulai banyak layanan sunat yang sadar bahwa pendekatan medis saja belum cukup. Pendekatan holistik, yang melibatkan edukasi anak, komunikasi terbuka dengan orang tua, dan suasana yang ramah anak jadi standar baru yang semakin dibutuhkan.
Ini bukan sekadar janji, pendampingan sunat anak lengkap terbukti bisa mengurangi risiko trauma pada anak, mempercepat proses pemulihan, bahkan membuat anak bisa tersenyum santai selama di ruang tindakan. Ayah dan Bunda penasaran gimana caranya? Baca sampai akhir, Ayah dan Bunda mungkin menemukan solusi yang selama ini dicari-cari.
Bentuk Pendampingan Anak
Apa saja bentuk dari pendampingan untuk Anak sunat? Pendampingan bukan sekadar menemani anak ke klinik, lalu menunggu di luar ruangan. Pendampingan yang ideal mencakup tiga fase penting, yaitu sebelum, saat, dan setelah tindakan.
Tiga momen ini menentukan bagaimana anak memproses pengalaman sunat dalam pikirannya. Apakah akan menjadi pengalaman yang menyenangkan atau justru meninggalkan jejak traumatis.
Di sinilah orang tua dan tenaga medis bukan hanya untuk memberi rasa aman, tapi juga memastikan bahwa proses akan berjalan tanpa tekanan psikologis. Maka dari itu, pendampingan sunat anak lengkap perlu disusun secara sadar dan terstruktur. Berikut adalah bentuk pendampingan yang sebaiknya diterapkan secara menyeluruh!
1. Persiapan Sebelum Tindakan
Salah satu kesalahan paling umum sunat anak yaitu, mengajak anak sunat tanpa penjelasan apapun. Pendampingan harus dimulai jauh sebelum hari-H, melalui komunikasi yang jujur, terbuka, dan tetap menenangkan.
Orang tua bisa mengenalkan apa itu sunat dengan bahasa sederhana. Hindari kalimat seperti “nggak sakit kok” atau “cuma sebentar”, karena jika kenyataannya berbeda, anak bisa merasa dikhianati, ditipu, atau dibohongi orang tuanya sendiri.
Gunakan pendekatan visual atau cerita tokoh anak yang relatable untuk menjelaskan prosesnya secara ringan. Beberapa klinik modern juga sudah menyediakan sesi edukasi khusus anak, lengkap dengan gambar, boneka alat peraga, atau video animasi. Ini bisa menjadi bagian dari strategi pendampingan yang efektif, supaya anak tidak berangkat dengan bayangan yang seram, tapi lebih pada rasa penasaran yang bisa dikontrol.
2. Dukungan Selama Proses Sunat
Momen tindakan adalah fase paling krusial. Tanpa pendampingan yang tepat, anak bisa menolak bekerja sama, menangis, bahkan trauma hanya karena suasana ruangan yang dingin dan orang-orang asing berseragam medis.
Pentingnya kehadiran figur yang membuat anak merasa aman sangat penting,dan biasanya orang tua, atau tenaga medis yang terbiasa menghadapi anak kecil. Klinik yang pro-anak biasanya membolehkan satu orang tua ikut masuk untuk sekadar menggenggam tangan anak, memberi aba-aba napas, atau mengalihkan fokus anak dengan obrolan ringan.
Beberapa bahkan punya teknik distraksi seperti memutar video kartun atau musik anak, yang terbukti bisa meredam kecemasan saat tindakan berlangsung. Pendekatan ini tidak hanya membuat proses berjalan lebih lancar, tapi juga membentuk pengalaman positif pada anak.
3. Perawatan Pasca Sunat
Banyak orang tua menganggap tugasnya selesai begitu proses sunat anak berakhir. Padahal, fase pemulihan pasca tindakan justru jadi momen di mana anak paling butuh perhatian dan empati.
Luka mungkin sudah steril, tapi rasa tidak nyaman masih bisa muncul beberapa hari setelahnya. Ini bisa membuat anak rewel, susah tidur, atau bahkan takut bergerak. Pendampingan di fase ini mencakup lebih dari sekadar mengoles salep atau mengganti perban.
Orang tua perlu membangun suasana yang rileks di rumah. Beberapa layanan sunat modern juga menyediakan kontrol pasca sunat secara berkala hingga pemulihan total, tanpa tambahan biaya.
Mencegah Trauma Jangka Panjang Anak
Pengalaman pertama anak dalam menjalani prosedur medis, salah satunya sunat bisa membekas seumur hidup. Kalau anak merasa dipaksa, tidak dijelaskan, atau bahkan ditertawakan saat rasa takutnya muncul, hal itu bisa menciptakan trauma yang membuatnya enggan berurusan dengan dokter atau perawatan medis di kemudian hari.
Oleh karena itu, pendampingan yang tepat perlu menyentuh sisi emosional anak, bukan hanya fisik. Orang tua perlu hadir bukan untuk agar proses sunat bisa cepat selesai, tapi untuk menunjukkan bahwa ketakutan anak valid dan bisa dihadapi bersama.
Cara paling efektif mencegah trauma pada anak di antaranya dengan membangun rasa aman dan kontrol dalam diri anak. Biarkan anak tahu apa yang akan terjadi, beri dia ruang untuk bertanya, dan jangan paksa kalau dia butuh waktu. Respon orang tua saat anak menunjukkan rasa takut juga sangat menentukan.
Bila orang tua merespon dengan empati, memberi pelukan, atau membiarkan anak menangis tanpa dimarahi, itu akan membuat anak merasa dimengerti. Hasilnya, sunat bukan lagi pengalaman yang menyeramkan, tapi bagian dari proses tumbuh besar yang bisa dilewati dengan penuh dukungan.
BACA JUGA: Tempat Sunat Anak yang Bersertifikat
Klinik Fasilitas Ramah Anak
Bukan hanya metode sunat saja yang penting, tapi juga tempat di mana anak bisa menjalani proses tersebut. Klinik yang punya fasilitas ramah anak bisa memberikan dampak besar pada kenyamanan dan kesiapan mental si kecil.
Dekorasi yang ceria, ruang tunggu dengan mainan atau buku cerita, hingga tenaga medis yang sabar dan komunikatif membuat suasana jadi lebih santai. Anak tidak merasa sedang di tempat “menyeramkan”, melainkan berada di lingkungan yang familiar dan menyenangkan.
Fasilitas yang ramah anak mencerminkan keseriusan klinik dalam membangun pengalaman yang positif. Klinik seperti ini biasanya juga sudah punya prosedur khusus dalam menangani pasien anak, mulai dari cara menyapa, menjelaskan alat medis dengan bahasa sederhana, sampai memberi waktu adaptasi sebelum tindakan.
Ini membuat anak jauh lebih kooperatif, dan orang tua pun merasa lebih tenang karena tahu anak mereka ditangani dengan pendekatan yang penuh empati.
Sunat di Sunakpenak
Sunat di Sunatpenak, anak bisa mendapatkan tindakan medis dengan pengalaman yang dirancang melalui pendekatan menyeluruh, khususnya untuk anak. Mulai dari konsultasi awal, suasana klinik yang ramah anak, sampai pendampingan pasca sunat, semuanya dirancang supaya anak merasa aman, orang tua pun tenang.
Klinik sunat anak ini juga menyediakan berbagai metode sunat modern yang minim nyeri dan mempercepat proses pemulihan. Anak tidak diperlakukan sebagai “pasien kecil”, tapi sebagai individu yang butuh dihargai emosinya. Sejak awal hingga sembuh, Sunatpenak memastikan setiap anak punya pengalaman sunat yang menyenangkan dan penuh dukungan dari berbagai sisi.
Yuk, bantu anak Ayah dan Bunda untuk menjalani proses sunat dengan nyaman dan tanpa drama. Mulai langkah pertamanya bareng Sunatpenak sekarang.