Kencing Berbusa dan Berbau

Kenali Penyebab Kencing Berbusa dan Berbau pada Anak Berikut

Sunatpenak.com – Kencing berbusa dan berbau pada anak membuat Ayah dan Bunda khawatir? Apakah kondisi tersebut tanda ada masalah kesehatan yang serius?

Jika Ayah dan Bunda mengira kondisi tersebut hanyalah hal biasa karena kurang minum, namun ternyata bisa juga jadi tanda infeksi saluran kemih, masalah ginjal, atau bahkan konsumsi makanan atau obat tertentu. Dengan mengetahui penyebabnya secara jelas, Ayah dan Bunda akan lebih bisa mengambil tindakan tepat waktu dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Tidak perlu langsung panik, tapi juga jangan anggap remeh. Kadang kencing berbusa dan berbau hanya sementara, misalnya saat anak terlalu lama menahan buang air kecil.

Akan tetapi, jika kondisi tersebut berlangsung lebih dari dua hari, disertai nyeri saat kencing, demam, atau urine bercampur darah, itu tanda yang perlu diperiksa ke dokter segera. Di artikel ini, Ayah dan Bunda akan mengetahui semua penyebabnya, sehingga Anda bisa lebih tenang mengawasi kesehatan si kecil.

Penyebab Kencing Berbusa dan Berbau

Lalu, apa saja penyebab dari kencing bisa berbusa dan berbau? Mulai dari alasan sehari-hari yang mudah diatasi hingga kondisi yang perlu perhatian dokter.

Semua penyebab yang akan dibahas berikut. Dengan mengetahui ini, Ayah dan Bunda bisa lebih cerdas dalam mengawasi kesehatan si kecil dan mengambil tindakan yang tepat. Berikut selengkapnya!

1. Infeksi Saluran Kemih dan Proteinuria

Infeksi Saluran Kemih dan Proteinuria

Infeksi Saluran Kemih atau ISK adalah penyebab umum yang disebabkan oleh bakteri E. coli yang masuk ke saluran kemih, yang membuat urine berbusa dan berbau menyengat. Anak akan merasakan nyeri saat kencing, frekuensi kencing meningkat, dan bahkan demam atau darah dalam urine.

Sementara itu, proteinuria bisa terjadi ketika protein bocor ke urine karena kerusakan filter ginjal tanda utamanya adalah busa urine yang tidak hilang cepat dan pembengkakan tubuh. Kedua kondisi tersebut membutuhkan perhatian dokter segera.

2. Dehidrasi

Dehidrasi

Dehidrasi adalah penyebab yang paling sering dijumpai dan mudah diatasi. Ketika anak kurang minum, urine menjadi lebih kental dan mengandung lebih banyak zat limbah seperti amonia yang membuatnya berbusa dan berbau menyengat.

Kondisi tersebut sering terjadi saat cuaca panas, anak sakit demam atau diare, atau lupa minum saat bermain. Gejala tambahannya adalah urine berwarna gelap, mulut kering, dan anak terlihat lesu. Tidak perlu khawatir terlalu banyak, karena kondisi ini bisa diselesaikan dengan cepat.

Cukup berikan cairan cukup kepada anak secara teratur air putih atau jus segar tanpa gula terlalu banyak. Setelah asupan cairan terpenuhi, kencing akan kembali jernih dan tidak berbau lagi dalam waktu singkat.

3. Konsumsi Makanan atau Obat Tertentu

Konsumsi Makanan atau Obat Tertentu

Perubahan bau dan tekstur urine juga bisa disebabkan oleh makanan atau obat yang anak konsumsi. Makanan yang mengandung sulfur seperti petai, jengkol, bawang merah, atau bawang putih sering membuat urine berbau tajam dan terkadang berbusa sedikit.

Perubahan ini biasanya sementara dan tidak disertai gejala lain seperti nyeri atau demam. Bau dan busa akan hilang sendiri setelah zat penyebabnya dikeluarkan dari tubuh.

Anda bisa perhatikan pola makan anak untuk menemukan hubungan antara makanan yang dimakan dan perubahan kencing. Jika hanya karena ini, tidak perlu perawatan khusus tapi jika perubahan berlangsung lama, sebaiknya periksa ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah lain.

Pencegahan Kencing Berbusa dan Berbau Anak

Mencegah kencing berbusa dan berbau pada anak akan jauh lebih baik daripada mengobatinya dikemudian hari. Dengan melakukan langkah-langkah sederhana sehari-hari, Anda bisa membantu si kecil tetap sehat dan menghindari kondisi yang mengkhawatirkan. Simak selengkapnya berikut ini!

1. Jaga Kebersihan Area Kelamin

Jaga Kebersihan Area Kelamin

Cara sederhana dan mudah untuk mencegah infeksi saluran kemih di antaranya menjaga kebersihan area kelamin. Bakteri yang ada di sekitar tubuh, terutama di area anus, bisa mudah masuk ke saluran kemih jika kebersihan tidak terjaga.

Ajarkan anak untuk membersihkan area kelamin dengan cara yang benar. Bagi anak laki-laki, ajarkan membersihkan area kelamin secara teratur.

Pilih celana dalam berbahan katun yang bisa menyerap kelembaban dan hindari sabun dengan wangi terlalu menyengat, karena bisa mengganggu keseimbangan flora alami di area kelamin. Selain itu, pastikan toilet yang digunakan anak selalu bersih dan mudah dijangkau.

Jangan biarkan anak menahan buang air kecil terlalu lama. Hal ini membantu melancarkan aliran urine dan mencegah bakteri menumpuk di kandung kemih.

2. Jaga Asupan Cairan yang Cukup

Jaga Asupan Cairan yang Cukup

Dehidrasi adalah penyebab paling sering kencing berbusa dan berbau yang mudah diatasi. Ketika anak kurang minum, urine menjadi lebih kental dan mengandung lebih banyak zat limbah seperti amonia yang membuatnya lebih mudah berbusa dan berbau menyengat.

Kondisi tersebut sering terjadi saat cuaca panas, anak sakit demam atau diare, atau lupa minum saat bermain. Jika anak aktif bermain di luar atau cuaca sangat panas, tambahkan minuman elektrolit untuk menggantikan garam dan mineral yang hilang melalui keringat.

Hindari memberikan minuman berkafein seperti teh atau soda kepada anak, terutama menjelang tidur, karena bisa meningkatkan produksi urine dan menyebabkan dehidrasi tidak disengaja. Pastikan asupan cairan anak cukup dengan memeriksa warna urine jika urine jernih atau sedikit kekuningan, berarti asupan cairan sudah cukup.

Jika warna urine gelap atau jingga, segera berikan lebih banyak cairan. Dengan begitu, urine akan tetap encer dan tidak mudah berbusa atau berbau.

3. Atur Pola Makan

Atur Pola Makan

Perubahan bau dan tekstur urine juga bisa disebabkan oleh makanan atau obat yang anak konsumsi. Makanan yang mengandung senyawa sulfur seperti petai, jengkol, bawang merah, atau asparagus sering membuat urine berbau tajam dan terkadang berbusa sedikit.

Tidak perlu larang anak makan makanan tersebut secara total, tapi bisa atur porsi dan frekuensinya. Jika anak ingin makan makanan yang bisa mengubah bau urine, berikan lebih banyak air sebelum dan selama makan, ini akan mencairkan zat kimia dalam urine dan mengurangi keparahan bau serta busa.

Jika perubahan bau atau busa urine hanya karena makanan atau obat, tidak perlu khawatir karena akan hilang sendiri setelah zat penyebabnya dikeluarkan dari tubuh. Tapi jika perubahan itu berlangsung lama atau disertai gejala lain, sebaiknya periksa ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah lain.

BACA JUGA : Kenali Infeksi pada Alat Reproduksi Pria Berikut Ini

Solusi Sunat Aman di Sunatpenak

Sunat adalah momen penting bagi anak laki-laki, dan orang tua pasti ingin mencari tempat yang aman, nyaman, dan terpercaya untuk buah hati. Sunatpenak menggunakan metode sunat modern yang minim rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

Tim medisnya terdiri dari dokter, perawat bedah terlatih, dan apoteker yang berpengalaman menangani anak-anak. Fasilitas klinik dibuat dengan suasana ceria untuk mengurangi kecemasan anak, dan yang paling penting klinik buka 24 jam, siap merespon jika ada kendala selama proses penyembuhan.

Yuk, pilih Sunatpenak sebagai solusi sunat modern untuk Anak Ayah dan Bunda. Dapatkan layanan dengan teknologi terkini, tim medis profesional, fasilitas ramah anak, dan dukungan 24 jam. Segera hubungi kami atau kunjungi situs resmi untuk konsultasi dan membuat janji temu dengan klik link di bawah ini!

 

Hubungi Kami

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top