Sunatpenak.com – Ayah Bunda menemukan bekas sunat anak ada benjolannya ? Jangan langsung panik dulu! Bisa jadi itu adalah keloid, salah satu masalah yang mungkin muncul setelah proses sunat.
Nah, di artikel ini, Ayah Bunda akan mengetahui jawabannya, tentang keloid bekas jahitan sunat yang bisa saja muncul pada anak. Mulai dari penyebabnya, cara membedakannya dengan bekas luka biasa, hingga cara mengatasinya. Yuk, simak terus biar Ayah dan Bunda tidak salah langkah!
Kenali Apa itu Keloid
Sebelum membahas lebih jauh tentang keloid bekas jahitan sunat, ada baiknya kita kenalan dulu dengan apa itu keloid. Keloid adalah bekas luka yang tumbuh secara berlebihan. Kondisi ini terjadi karena produksi kolagen yang melimpah selama proses penyembuhan luka, menyebabkan terbentuknya jaringan parut yang menonjol dan lebih besar dari luka aslinya. Akibatnya, muncul benjolan atau jaringan parut yang menonjol, melebihi batas luka aslinya.
Lalu, apa bedanya keloid dengan luka sunat biasa? Luka akibat sunat umumnya akan sembuh secara normal. Luka akan tertutup dan membentuk bekas luka yang tipis dan rata. Jaringan parut ini biasanya akan memudar seiring waktu dan tidak menimbulkan keluhan yang berarti. Sementara itu, keloid memiliki ciri-ciri yang berbeda, seperti benjolan yang keras, berwarna merah atau coklat, terasa gatal atau nyeri, dan terus tumbuh seiring waktu.
Jadi, jika Ayah dan Bunda melihat ada benjolan atau jaringan parut yang menonjol dan berbeda dari luka sunat biasa, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan apakah itu keloid atau bukan. Dengan diagnosis yang tepat, maka penanganan yang tepat pun bisa segera dilakukan.
Cara Mengatasi Keloid Bekas Jahitan Sunat
Keloid bekas jahitan sunat memang bisa mengganggu penampilan dan menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama jika dialami si kecil. Tapi tenang, Ayah dan Bunda, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keloid ini. Pilihan penanganan akan disesuaikan dengan ukuran, lokasi, dan tingkat keparahan keloid.
Salah satu cara yang lazim digunakan adalah dengan menyuntikkan kortikosteroid. Suntikan ini berfungsi untuk mengurangi peradangan dan mengecilkan ukuran keloid. Biasanya, suntikan akan diberikan secara berkala oleh dokter. Selain suntikan kortikosteroid, ada juga terapi laser yang dapat membantu meratakan dan memudarkan warna keloid.
Sementara, untuk keloid yang berukuran besar dan tidak merespon terhadap metode lain, tindakan operasi mungkin diperlukan. Anda harus ingat, operasi keloid memiliki risiko keloid muncul kembali. Karena itu, dokter akan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan operasi. Selain operasi, ada juga metode krioterapi yang menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan jaringan keloid. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui metode yang paling tepat untuk kondisi keloid si kecil.
Mencegah Keloid Setelah Sunat
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Begitu juga dengan keloid bekas jahitan sunat. Meskipun tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk meminimalkan risiko terjadinya keloid pada si kecil.
Dengan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan proses penyembuhan luka sunat berjalan optimal dan risiko terbentuknya keloid bisa ditekan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Ayah dan Bunda terapkan!
1. Pilih Metode Sunat yang Minim Trauma
Metode sunat yang tidak menimbulkan trauma berlebih dapat meminimalkan risiko timbulnya keloid. Sunat dengan metode konvensional yang menggunakan pisau bedah cenderung menimbulkan luka yang lebih besar dan berpotensi memicu pembentukan keloid.
Metode sunat modern umumnya menggunakan teknologi yang lebih canggih dan minim sayatan. Dengan demikian, luka yang dihasilkan pun lebih kecil dan proses penyembuhan lebih cepat. Hal ini tentu akan mengurangi risiko terjadinya peradangan dan produksi kolagen berlebihan yang dapat menyebabkan keloid.
2. Menjaga Kebersihan Luka
Luka yang kotor dan terinfeksi berpotensi mengalami peradangan yang dapat memicu pembentukan keloid. Oleh karena itu, pastikan Ayah dan Bunda membersihkan luka sunat si kecil secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter.
Gunakan air bersih untuk membersihkan luka sunat. Saat membersihkan luka, hindari menggosok terlalu keras karena bisa menyebabkan iritasi. Setelah dibersihkan, keringkan perlahan dengan kain bersih atau kasa steril. Selain itu, Ayah dan Bunda juga harus rutin mengganti perban sesuai anjuran dokter. Perban yang kotor dan lembap dapat menjadi sarang bakteri dan meningkatkan risiko infeksi.
3. Hindari Gesekan dan Tekanan pada Luka
Gesekan dan tekanan pada luka sunat dapat memicu iritasi dan peradangan, yang pada akhirnya bisa memicu munculnya keloid. Oleh karena itu, hindari memakaikan pakaian yang terlalu ketat pada si kecil. Pilihlah pakaian yang longgar dan berbahan lembut agar tidak menggesek luka sunat.
Selain itu, hindari juga aktivitas yang dapat memberikan tekanan pada luka sunat, seperti bersepeda atau bermain trampolin. Aktivitas-aktivitas ini dapat menyebabkan luka sunat tertekan dan bergesekan dengan pakaian, sehingga meningkatkan risiko terjadinya keloid.
Jika si kecil masih menggunakan popok, pastikan Ayah dan Bunda mengganti popok secara teratur agar luka sunat tidak terpapar urine atau feses terlalu lama. Popok yang kotor dan lembap dapat menyebabkan iritasi dan infeksi pada luka sunat.
4. Gunakan Salep Anti Keloid Sesuai Anjuran Dokter
Penggunaan salep anti keloid dapat membantu mencegah pembentukan keloid setelah sunat. Salep anti keloid mengandung bahan-bahan aktif yang dapat mengurangi peradangan dan menghambat produksi kolagen berlebihan. Namun, penggunaan salep anti keloid harus sesuai dengan anjuran dokter.
Berkonsultasilah dengan dokter tentang salep antikeloid yang cocok untuk anak Anda. Dokter akan mempertimbangkan kondisi luka sunat dan riwayat kesehatan si kecil sebelum memberikan rekomendasi salep.
Oleskan salep anti keloid secara tipis dan merata pada luka sunat sesuai dengan petunjuk dokter. Hindari mengoleskan salep terlalu tebal karena dapat menghambat proses penyembuhan luka.
BACA JUGA : Alasan Anak Takut untuk Sunat
Solusi Sunat Aman dan Minim Risiko
Di Sunatpenak dapat menjadi solusi sunat aman dan minim risiko bagi si kecil. Layanan sunatpenak berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan mengutamakan keamanan dan kenyamanan pasien.
Sunatpenak menggunakan metode sunat modern, dilakukan oleh dokter berkompetensi serta berpengalaman, dan dilengkapi dengan peralatan yang steril. Sunaatpenak juga memberikan perawatan pasca sunat yang komprehensif untuk memastikan proses penyembuhan luka berjalan optimal dan meminimalkan risiko komplikasi.
Dengan Sunat Penak, Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir lagi tentang risiko keloid atau komplikasi lainnya. Anak akan mendapatkan pendampingan dan edukasi yang lengkap mengenai perawatan luka sunat, serta memberikan solusi terbaik jika terjadi masalah pasca sunat.
Ingin sunat aman dan minim risiko untuk putra kesayangan Anda? Segera kunjungi Sunat Penak! Konsultasikan dengan dokter Sunatpenak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai metode sunat yang tepat dan penawaran menarik lainnya. Kunjungi website resmi Sunatpenak atau hubungi langsung melalui tautan berikut ini!