Sunatpenak.com – Habis sunat kencing sakit? Kondisi ini adalah masalah yang sering dialami banyak orang setelah menjalani prosedur bedah minor yang sangat umum di Indonesia, baik untuk anak-anak maupun dewasa. Meskipun sunat sendiri dianggap aman, namun ketidaknyamanan saat buang air kecil ini pasti membuat Ayah dan Bunda khawatir.
Lalu, apakah rasa sakit tersebut wajar? Adakah tanda dari komplikasi yang perlu diperhatikan? Rasa tidak nyaman atau sedikit sakit saat kencing pada beberapa hari pertama pasca sunat biasanya merupakan bagian dari proses penyembuhan yang alami.
Akan tetapi, jika nyeri itu hebat, berlangsung lama, atau juga disertai gejala lain, maka Ayah dan Bunda perlu waspada. Di artikel ini, Ayah dan Bunda akan mengetahui alasan utama kenapa kencing sakit setelah sunat, fase penyembuhan luka yang berkaitan dengan masalah ini, makanan minuman yang harus dikonsumsi atau dihindari, serta cara-cara pencegahan supaya proses pemulihan berjalan lancar.
Penyebab Habis Sunat Kencing Sakit
Setelah sunat, biasanya rasa sakit saat kencing bisa muncul karena berbagai alasan. Baik disebabkan dari proses penyembuhan yang normal hingga tanda komplikasi yang perlu diperhatikan. Berikut adalah penyebab utama yang sering terjadi habis sunat kencing sakit!
1. Pembengkakan Sekitar Luka

Proses sunat melibatkan pemotongan kulit preputium dan jahitan yang melingkar di ujung penis. Tindakan ini pasti menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada area luka.
Pembengkakan ini kemudian menekan saluran kencing atau uretra, sehingga ketika urine mengalir, anak akan merasakan rasa sakit atau perih. Pembengkakan biasanya paling kuat pada hari pertama hingga ketiga pasca sunat.
Pada saat itu, anestesi sudah hilang, sehingga sensasi nyeri akan lebih terasa. Rasa sakit ini juga bisa diperparah ketika anak bergerak terlalu banyak atau memegang area luka secara tidak sengaja. Meskipun terasa tidak nyaman, pembengkakan dan peradangan ini adalah proses normal penyembuhan.
2. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi adalah penyebab umum kencing sakit setelah sunat, terutama jika kebersihan area luka tidak terjaga. Bakteri bisa masuk ke luka jahitan atau saluran kencing melalui air kencing yang tertinggal, celana dalam yang kotor, atau sentuhan yang tidak bersih.
Gejala infeksi tidak hanya nyeri saat kencing saja, namun juga urine yang keruh, bau menyengat, kemerahan atau nanah pada luka, dan bahkan demam. Misalnya, anak yang sunat bisa mengalami infeksi jika perban tidak diganti secara berkala atau area kelamin tidak dicuci dengan benar setelah buang air kecil.
Infeksi perlu ditangani segera oleh dokter, karena bisa memperparah penyembuhan dan menyebabkan komplikasi lebih serius. Dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik untuk mengobati infeksi dan mencegah penyebaran bakteri.
3. Teknik Sunat yang Tidak Tepat

Meskipun jarang, cedera pada uretra bisa terjadi jika teknik sunat tidak tepat. Cedera bisa berupa luka kecil pada saluran kencing atau penyebaran jahitan yang menyentuh uretra.
Cedera pada uretra adalah kondisi serius yang membutuhkan operasi untuk memperbaiki. Oleh karena itu, sangat penting untuk Ayah dan Bunda memilih tempat sunat yang resmi dan tenaga medis yang berkompeten untuk menghindari risiko lebih serius.
4. Pengumpulan Cairan Sekitar Luka

Selama atau setelah sunat, terkadang terjadi pendarahan yang menumpuk di bawah kulit sekitar luka, disebut hematoma. Pengumpulan darah atau cairan ini bisa menekan saluran kencing dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
Hematoma biasanya terlihat sebagai benjolan berwarna kebiruan atau kemerahan di sekitar ujung penis. Nyeri yang disebabkan oleh hematoma akan semakin terasa jika benjolan itu membesar atau menekan uretra lebih kuat.
Jika hematoma kecil, biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika benjolan itu besar atau menyebabkan sulit buang air kecil, segera bawa ke dokter agar dilakukan penanganan yang tepat, seperti pengeluaran darah yang menumpuk.
Pencegahan Kencing Sakit Setelah Sunat
Kencing sakit setelah sunat bisa dicegah dengan langkah-langkah yang sederhana namun penting. Mulai dari memilih tempat sunat yang tepat, merawat luka dengan benar, hingga menjaga pola hidup sehari-hari. Berikut adalah pencegahan utama yang bisa Ayah dan Bunda lakukan!
1. Pilih Tempat Sunat Aman

Langkah pertama yang paling penting yaitu memilih tempat sunat yang resmi dan memiliki tenaga medis profesional. Sunat adalah prosedur bedah minor pada organ vital, jadi tidak boleh sembarangan dilakukan oleh orang yang tidak terlatih.
Cari tempat sunat yang memiliki izin resmi dari dinas kesehatan atau akreditasi dari lembaga kesehatan yang berwenang. Periksa juga apakah tenaga medisnya adalah dokter atau perawat yang berpengalaman di bidang sunat.
Hindari sunatan massal yang tidak dijalani oleh tenaga medis terlatih. Dengan memilih tempat yang tepat, Anda telah mengurangi risiko besar terjadinya ketidaknyamanan pasca sunat, termasuk kencing sakit.
2. Perawatan Luka Pasca Sunat

Setelah sunat, pastikan area luka selalu bersih dan kering. Bersihkan luka secara lembut setiap hari dengan air hangat dan sabun bayi ringan. Hindari pemakaian produk yang mengandung alkohol atau bahan kimia keras yang bisa merangsang luka.
Ganti perban sesuai arahan dokter, terutama jika perban kotor atau basah. Jika dokter memberikan salep antibiotik atau antiseptik, gunakan sesuai petunjuk untuk mencegah infeksi.
Pakaian yang terlalu ketat akan menekan area penis, memperparah pembengkakan, dan menyebabkan nyeri saat kencing. Juga, hindari memegang atau menggosok luka secara tidak sengaja, karena ini bisa merusak proses penyembuhan dan menimbulkan infeksi.
3. Jaga Pola Makan Minuman

Pola makan minuman yang tepat dapat membantu melancarkan aliran urine dan mempercepat penyembuhan luka. Beri anak minum air putih yang cukup banyak, minimal 2 liter per hari, supaya urine tidak terlalu pekat dan mudah mengalir.
Urine yang pekat bisa merangsang saluran kencing dan menyebabkan rasa sakit. Hindari makanan dan minuman yang pedas, asam, atau berlemak banyak selama masa pemulihan. Makanan semacam ini bisa merangsang saluran kencing dan memperparah nyeri.
Sebaliknya, berikan makanan yang bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak untuk membantu tubuh memperbaiki jaringan luka. Batasi aktivitas fisik yang intens atau bermain kasar selama 5-7 hari pasca sunat. Setelah luka mulai membaik, Anda bisa kembali melakukan aktivitas normal secara bertahap.
BACA JUGA : Lakukan Ini Pasca Anak Sunat
Layanan Sunat Anak Terpercaya
Layanan sunat yang baik tidak hanya menawarkan prosedur yang aman, namun juga pelayanan yang ramah serta mendukung untuk orang tua dan anak. Mulai dari persiapan sebelum sunat, penanganan selama prosedur dengan anestesi yang tepat, hingga bimbingan perawatan pasca sunat.
Hal tersebut tentu membuat sunat tidak lagi menjadi momen yang menakutkan bagi anak maupun keluarga. Dengan layanan yang terpercaya, Ayah dan Bunda bisa tenang melihat anak menjalani sunat tanpa khawatir tentang masalah seperti habis sunat kencing sakit.
Hal itu juga yang menjadi alasan, mengapa banyak orang tua memilih layanan sunat yang resmi dan memiliki reputasi baik untuk anak-anak mereka. Ingin anak Ayah dan Bunda menjalani sunat dengan aman, nyaman, dan tanpa risiko kencing sakit atau komplikasi?
Kunjungi layanan sunat anak di Sunatpenak untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan sunat anak yang aman dan terpercaya. Dilayani oleh dokter spesialis dengan peralatan steril, lingkungan yang nyaman, dan bimbingan perawatan pasca sunat yang lengkap. Daftarkan anak sekarang dan dapatkan manfaat terbaiknya. Klik untuk melakukan konsultasi yang Anda butuhkan di bawah ini!


