Penyebab Hidrokel Testis

Penyebab Hidrokel Testis! Inilah Faktor Risiko dan Pencegahannya

Sunatpenak.com – Tahukah Anda apa penyebab hidrokel testis dan apa risiko serta bagaimana pencegahannya? Hidrokel dapat terjadi akibat adanya penumpukan cairan di sekitar testis, yang menyebabkan skrotum membesar.

Meskipun tidak selalu berbahaya, kondisi ini bisa juga menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan perlu perhatian jika disertai komplikasi. Oleh karena itu, dengan memahami penyebab, faktor risiko, dan cara mencegahnya sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

Di artikel ini, Anda akan mengetahui secara rinci semua hal tersebut. Sehingga, Anda bisa mendapatkan pengetahuan yang akurat untuk mengantisipasi atau menangani kondisi ini.

Penyebab Hidrokel Testis

Ternyata penyebab dari hidrokel itu bisa berbeda-beda antara bayi dan pria dewasa. Semua penyebab yang akan Anda ketahui berikut ini bisa menjadi informasi tambahan. Yuk simak rangkuman dari penyebab utamanya berikut ini!

1. Kelainan Perkembangan Di Kandungan

Kelainan Perkembangan Di Kandungan

Bayi laki-laki yang lahir dengan hidrokel biasanya karena ada kelainan saat perkembangan di dalam kandungan. Bagaimana caranya? Saat trimester terakhir kehamilan, testis bayi akan turun dari perut ke skrotum melalui saluran kecil yang disebut kanal inguinal.

Pada saat turun, testis itu dibawa bersama cairan alami yang membantu prosesnya. Nah, jika berjalan normal, saluran tersebut akan menutup sendirinya menjelang kelahiran. Setelah itu, tubuh bayi juga akan menyerap cairan yang ada di skrotum secara perlahan.

Namun, jika saluran itu tidak menutup sempurna, maka cairan akan tetap terperangkap di sana dan membuat skrotum membengkak. Itu lah yang disebut hidrokel. Khususnya untuk bayi yang lahir prematur, risikonya lebih tinggi. Dikarenakan, proses perkembangannya belum selesai sempurna, sehingga saluran tersebut lebih sulit menutup dengan baik.

2. Peradangan atau Infeksi Skrotum

Peradangan atau Infeksi Skrotum

Pada pria dewasa, hidrokel biasanya disebabkan oleh cedera atau benturan pada skrotum. Misalnya, pada saat berolahraga kontak, tertabrak benda keras, atau mengalami kecelakaan. Cedera ini bisa merusak lapisan jaringan yang mengelilingi testis, sehingga cairan tidak bisa mengalir atau diserap dengan normal.

Selain cedera, peradangan juga jadi penyebab umum. Misalnya, peradangan pada saluran sperma atau epididimitis atau pada testis itu sendiri yaitu orchitis. Infeksi menular seksual (IMS) juga bisa memicu peradangan yang menyebabkan penumpukan cairan.

Gejala yang sering muncul pada saat itu adalah skrotum kemerahan, sedikit nyeri, dan bengkak. Bahkan, penyakit kaki gajah atau yang disebut filariasis juga bisa menyebabkan hidrokel pada dewasa, meskipun kasusnya kurang umum di Indonesia sekarang.

Semua kondisi tersebut membuat tubuh menghasilkan cairan lebih banyak atau kesulitan menyerapnya, sehingga hidrokel terbentuk.

3. Hernia Inguinalis dan Kondisi Lain

Hernia Inguinalis dan Kondisi Lain

Selain itu, Hernia inguinalis juga dapat menjadi salah satu penyebab lain yang sering ditemukan, baik pada bayi maupun dewasa. Hernia ini terjadi ketika usus atau jaringan lain dari perut keluar melalui celah di dinding perut ke arah skrotum.

Pada saat itu, cairan dari perut juga bisa ikut mengalir ke skrotum dan menyebabkan hidrokel. Jenis hidrokel yang disebabkan oleh hernia disebut hidrokel komunikan. Bedanya dengan yang lain, ukuran bengkaknya bisa berubah-ubah sehari-hari kadang lebih besar di siang hari dan mengecil di malam hari ketika berbaring.

Hal ini dikarenakan cairan bisa naik kembali ke perut saat berbaring. Di kasus yang jarang, hidrokel juga bisa disebabkan oleh tumor testis. Meskipun jarang, tapi penting untuk diperiksa oleh dokter agar bisa menyingkirkan kemungkinan kondisi serius seperti ini.

Faktor Risiko dari Hidrokel Testis

Satu hal penting yang perlu diketahui bahwa faktor risiko hidrokel itu bisa berbeda antara bayi dan pria dewasa. Akan tetapi, semuanya berhubungan dengan kondisi tubuh yang membuat cairan lebih mudah menumpuk di skrotum.

Bayi yang lahir prematur menjadi kelompok berisiko tertinggi. Hal ini dikarenakan proses perkembangannya belum selesai sempurna, saluran yang membawa testis ke skrotum sulit menutup dengan baik, sehingga cairan tetap terperangkap.

Selain itu, bayi yang memiliki hernia inguinalis juga lebih mudah mengalami hidrokel, karena cairan dari perut bisa ikut mengalir ke skrotum melalui celah yang terbuka. Kondisi ini disebut hidrokel komunikan, yang ukurannya sering berubah tergantung posisi tubuh. Sedangkan untuk pria dewasa, usia di atas 40 tahun menjadi faktor risiko utama. Seiring bertambahnya usia, fungsi jaringan yang mengelola aliran cairan di skrotum akan perlahan menurun.

Selain itu seiring bertambahnya usia juga, maka jaringan di skrotum menjadi kurang elastis dan kemampuan tubuh menyerap cairan menurun. Pria yang pernah mengalami cedera atau trauma pada skrotum, seperti saat berolahraga kontak atau tertabrak, juga lebih rentan.

Bahkan, penyakit sistemik seperti gagal ginjal atau sirosis hati yang menyebabkan retensi cairan tubuh juga berpotensi meningkatkan risiko hidrokel, meskipun kasusnya kurang umum.

Cara Pencegahan Hidrokel Testis

Berbeda dengan kondisi lain, hidrokel pada bayi sulit dicegah secara langsung karena terkait dengan proses perkembangan di kandungan. Namun, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mendukung perkembangan normal janin dan mendeteksinya dini.

Misalnya, untuk mendukung kesehatan janin dan mengurangi risiko hidrokel pada bayi, ibunya harus menjaga pola hidup sehat selama kehamilan. Hindari merokok, konsumsi alkohol, dan paparan zat berbahaya. Lakukan pemeriksaan kehamilan rutin supaya dokter bisa memantau perkembangan testis janin.

Setelah lahir, periksa skrotum bayi secara teratur, jika ada pembengkakan yang tidak hilang setelah usia 1 tahun, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada pria dewasa, langkah utama adalah menghindari cedera pada skrotum.

Gunakan pelindung saat melakukan aktivitas berisiko seperti olahraga kontak, pekerjaan berat, atau bersepeda. Jaga kebersihan dan kesehatan seksual dengan menggunakan kondom untuk mencegah IMS, yang bisa memicu peradangan.

Jika mengalami gejala infeksi seperti rasa nyeri, kemerahan, atau bengkak di skrotum, segera dapatkan pengobatan dari dokter. Rajin berolahraga dan makan seimbang juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga aliran cairan yang normal.

BACA JUGA : Kenali Gejala dari Fimosis Bayi

Solusi Sunat Aman di sunatpenak

Setelah mengetahui tentang hidrokel testis, penting juga untuk memperhatikan langkah awal dalam menjaga kesehatan kelamin pria yaitu sunat yang aman dan nyaman. Bagi ayah bunda yang sedang mencari tempat sunat modern untuk ananda, Sunatpenak di Klinik Asy-Syifa Wonogiri bisa menjadi solusi terpercaya Keluarga.

Sunatpenak menggunakan teknologi modern terkini, sehingga prosesnya cepat dan penyembuhan lebih cepat. Tim medis yang selalu siap melayani dengan pendekatan personal sehingga setiap anak dirawat sesuai kebutuhannya sendiri. Fasilitas yang dirancang ramah anak dengan suasana yang aman dan nyaman.

Jangan sampai sunat menjadi momen yang menakutkan bagi anak! Datang ke Sunatpenak untuk pengalaman sunat yang aman, nyaman, dan berkualitas. Dapatkan informasi layanan sunat anak lengkap. Segera hubungi atau buat janji temu sekarang juga, Sunatpenak siap menjadi mitra terpercaya bagi kesehatan dan kepercayaan diri ananda tercinta!

Hubungi Kami

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top