Ini Dia Tanda-tanda Komplikasi Setelah Sunat

Ketika seorang anak mengalami sunat, ada beberapa risiko yang harus diwaspadai. Memang, sunat merupakan pengecilan kulit penis pada anak laki-laki. Sunat memiliki beberapa manfaat, seperti mencegah infeksi saluran kemih, mencegah kanker, dan meningkatkan kebersihan dari kotoran yang menumpuk. Namun bagaimana jika anak mengalami komplikasi setelah sunat?

Menurut Klinik Asy Syifa di Ngadirojo, Wonogiri, ada beberapa tanda-tanda yang harus diwaspadai setelah sunat pada bayi. Tanda-tanda ini bisa Anda perhatikan untuk memastikan bahwa anak Anda dalam kondisi yang aman dan sehat. Berikut beberapa tanda-tanda komplikasi sunat yang harus Anda ketahui:

  1. Tampak cairan kekuningan yang banyak atau berlangsung lebih dari satu minggu
  2. Tidak buang air kecil seperti biasa setelah 6-8 jam tindakan sunat
  3. Penis tampak makin memerah dalam 3-5 hari setelah si kecil melakukan tindakan Sunat
  4. Pendarahan tidak kunjung berhenti

Itulah beberapa tanda-tanda komplikasi setelah sunat yang harus Anda ketahui. Pastikan anak Anda selalu dalam kondisi yang aman dan sehat dengan melakukan perawatan yang tepat setelah sunat. Jangan sungkan untuk menghubungi dokter anak atau Klinik Asy Syifa di Ngadirojo, Wonogiri jika Anda mengalami kekhawatiran atau bertanya tentang perawatan untuk anak Anda setelah sunat. Keselamatan dan kesehatan anak Anda adalah prioritas utama.

Kunjungi Website Resmi : sunatpenak.com

Cara Merawat Bekas Sunat Agar Tidak Terjadi Infeksi

Sunat merupakan tindakan bedah kecil yang sering dilakukan pada anak laki-laki. Setelah sunat, bekas luka pada penis memerlukan perawatan untuk mencegah terjadinya infeksi. Infeksi pada bekas sunat dapat terjadi karena kurangnya perawatan dan sanitasi yang tidak memadai. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa cara merawat bekas sunat agar tidak terjadi infeksi:

  1. Membersihkan Bekas Luka Setelah sunat, pastikan Anda membersihkan bekas luka dengan benar. Gunakan air hangat dan sabun ringan untuk membersihkan bekas luka, pastikan untuk membilasnya dengan air bersih. Lakukan perawatan ini minimal 2-3 kali sehari, tergantung pada kondisi tubuh anak Anda. Hindari menggosok-gosok bekas luka karena dapat menyebabkan rasa sakit dan memperlambat proses penyembuhan.
  2. Menghindari Bekas Luka Terkena Kotoran Pastikan bekas luka tetap bersih dan kering. Hindari menggunakan popok atau seprai yang terlalu ketat dan terbuat dari bahan sintetis. Jika memungkinkan, biarkan bekas luka terkena udara selama beberapa waktu setiap hari untuk mengurangi risiko infeksi.
  3. Menghindari Pantangan Selama proses penyembuhan bekas sunat, ada beberapa pantangan yang harus dihindari. Hal ini termasuk menjauhi makanan pedas, minuman keras, dan minuman bersoda. Pastikan juga bahwa anak Anda tidak terlalu aktif saat bermain atau berolahraga, agar bekas luka tidak terkena tekanan dan goncangan yang keras.
  4. Pergi ke Dokter atau Klinik Jika Anda melihat tanda-tanda infeksi, seperti pembengkakan, nyeri atau merah pada bekas luka, segera pergi ke dokter atau Klinik Asy Syifa di Ngadirojo, Wonogiri. Dokter akan memberikan perawatan yang tepat dan mencegah infeksi lebih lanjut.

Itulah beberapa cara merawat bekas sunat agar tidak terjadi infeksi. Tetaplah membuka komunikasi dengan dokter anak atau Klinik Asy Syifa di Ngadirojo, Wonogiri selama proses penyembuhan dan pastikan anak Anda selalu dalam kondisi yang aman dan sehat. Dengan perawatan yang tepat, bekas luka setelah sunat dapat sembuh dengan cepat dan menghindari risiko terjadinya infeksi.

Lihat Postingan Instagram : Klinik Asy Syifa Ngadirojo

Klinik dan Khitan Asy Syifa Ngadirojo

Alamat : Jl. Manggis RT 01 RW 11, Ngadirojo Kidul, Kec. Ngadirojo, Wonogiri

081 2264 1127

www.sunatpenak.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *